Sabtu, 12 November 2011

Ketika Guru Menjadi Idola !


... Siapa yang belum kenal dengan sosok guru kita yang satu ini, wah kebangetan banget kayak e klo sampai tidak kenal. karena sosok guru kita yang satu ini tidak perlu diragukan lagi
Ternyata dibalik seragam coklat (seragam guru) Bapak kita yang satu ini pantas juga mengenakan pakaian serba putih, dengan peci dikepala dan aksesoris sajadah ditambah lagi "kumis-nya" yang fenomenal ini membuat kita berdecak kagum, dan ditambah lagi dengan senyumnya yang kas ... (waduh waduhhhhh .... jadi inget lagunya 7 ikon "gak gak gak kuat, gak gak gak kuat .... aq gak kuat .... )

Bpk. Aripin MM.Mpd adalah guru Matematika yang juga merangkap sebagai Wakasek Kurikulum ini merupakan guru yang energik, gesit, kuat di tanjakan dan tahan di tikungan ini (kwakwakwa.... kayak sepeda motor saja)
, merupakan guru yang terbuka dengan kemajuan teknologi informasi dengan terbukti mempunyai facebook dengan banyak penggemar.
Beberapa prestasi juga pernah beliau dapatkan salah satunya sebagai guru berprestasi kab. Mojokerto dan beberapa prestasi yang lainya

Dengan beberapa indikator tersebut tidak salah ketika seorang guru menjadi idola, karena setiap individu pasti mempunyai seseorang yang bisa dijadikan sebagai inspirasi dan motivator dalam perjalanan hidupnya, kami (Bapak dan Ibu Guru) hanya mengantarkan dan memotivasi siswa siswi kami untuk tetap dapat dan mampu bersaing di era globalisasi ini dibawah bendera SMA Negeri 1 Mojosari.
Foto ini diambil setelah kegiatan shalat Idul Adha yang dilakukan di halaman SMA Negeri 1 Mojosari dengan beberapa alumni. dan ini bener-bener membuktikan bahwasanya suasana kebersamaan  yang di usung oleh sekolah kita sebagaimana motto "Bersamam Menuju Masa Depan" merupakan kesuksesan bersama yang dibangun oleh seluruh stake holder SMA Negeri 1 Mojosari yang mampu menjadikan ajang silaturahmi ini tetap terjaga.

Seseorang cenderung berperilaku sama dengan yang lain karena mereka berharap bisa diterima dikelompok tersebut, namun sesungguhnya dengan seperti itu mereka tidak sadar bahwa mereka telah mematikan kreatifitas mereka sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Isi Blog

Loading...